PENGEMBANGAN DESAIN RUMAH KUTAI UNTUK DAERAH RAWA
Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain rumah Kutai sebagai solusi alternatif dalam pembangunan perumahan pada daerah rawa. Desain yang berkembang saat ini umumnya merupakan model rumah-rumah beton yang berpotensi membuat banjir akibat tertutupnya jalur air sebagai konsekuensi penimbunan lahan. Rumah Kutai memiliki karakter sederhana namun mengandung estetika yang memberi jati diri kelokalan. Pengembangan model konstruksi juga dapat dilakukan seiring perkembangan teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode perancangan arsitektur lima langkah meliputi perhitungan kebutuhan ruang, menentukan modul bangunan, mengembangkan pilihan desain, menetapkan desain terpilih serta membuat gambar arsitekturalnya. Lokasi perancangan adalah di Kalimantan Timur. Target capaian adalah dihasilkannya pengembangan desain rumah Kutai yang dapat menjadi alternatif solusi perumahan di daerah rawa yang tetap memperhatikan unsur estetika sekaligus sebagai usaha pelestarian kekayaan arsitektur Indonesia.
Kata kunci: Rumah, Kutai, desain, daerah rawa, arsitektur
Â
ABSTRACT
This research aims to develop the Kutai house design as an alternative solution for housing on the swampy area. The current design is generally a model of concrete houses that have the potential to cause flooding due to the closure of waterways as a consequence of landfilling. Despite its simplicity, Kutai house design has aesthethic value and strong local characteristic. Design can also be developed in the building technology. This reseach used the five steps of architectural design method that includes calculating space requirements, determining building modules, developing design choices, setting selected designs and making architectural drawings. Located in Kalimantan Timur, the output of this research is not only can be seen as an alternative housing design solution in swamp areas but also can be considered as an effort to preserve the wealth of Indonesian architecture.
Keywords: House, Kutai, design, swampy area, architecture
Teks Lengkap:
PDFReferensi
A. Ernawati, R. Laksmitasari. (2013). Pengaruh Pergeseran Rumah Panggung Terhadap Meningkatnya Penderita ISPA di Kecamatan Tamansari Bogor, Prosiding Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 1-5.
E. Neufert. (2003). Data Arsitek. Jakarta: Penerbit Erlangga.
I.M.K Adhi Darma, A. Al Ikhsan, L. A. Hasan. (2017). Respon Rumah Tradisional Suku Bajo Terhadap Iklim Tropis, Prosiding Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 97-112.
P.A Aprimavista, , M. Wibowo, D. Wondo. (2013). Terapan Konsep Bangunan Tradisional Bali Pada Obyek Rancang Bangun Karya Popo Danes, Jurnal Intra 1(1), 1-8.
S. Beddu. (2015). Arsitektur Rumah Berpanggung yang Sustainable di Lahan Berair, Prosiding Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 11-15.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. (1996). Puncak-puncak Kebudayaan Lama dan Asli Kalimantan Timur. Samarinda.
W. Mononimbar. (2014). Penanganan Pemukiman Rawan Banjir di Bantaran Sungai; Studi Kasus Pemukiman Kuala Jengki di Manado, Jurnal Engineering 4(1), 26-31.
Z. Hidayati, C. Oktavia. (2013). Studi Adaptasi Rumah Vernakular Kutai Terhadap Lingkungan Rawan Banjir di Tenggarong, Jurnal Dimensi 4(2), 89-98.
DOI: https://doi.org/10.36087/jrp.v1i2.32
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexing :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.